Kamis, 15 Desember 2016

My First Abroad #Part7 : 50 Fakta Jepang (versi saya)

Wew, ternyata tulisannya sudah sampai part 7. Mungkin saya kalap dan khilaf, nulis sebanyak ini. Hehehe. Tapi, dari sini saya menyadari satu hal guys, bahwa suatu cerita yang panjang memang lebih baik ditulis, sehingga kenangan itu bisa dibagikan ke banyak orang, kapanpun tanpa membuat kita lelah. Coba deh bayangin, mana sanggup saya nyeritain semua ini secara lisan? Trus, besok kalau mau cerita lagi, harus ulangin dari awal…hmmm…jadi menulis artikel ini adalah salah satu bagian dari mengabadikan momen hidup saya, selain dengan foto. Hehehe…

Pertama-tama, saya mau mengucapkan terimakasih kepada semua pengunjung blog saya ini. Semenjak saya share link blog saya ini ke Facebook, sudah beberapa orang mengunjunginya (saya lihat statistiknya naik!). Bahkan ada yang memberikan feedback berupa saran-saran kepada saya, terimakasih banyak! Meskipun sebagian besarnya masih Silent Reader, nggak apa-apa. Saya berdoa semoga postingan-postingan saya ini bermanfaat. Karena, tiada lain itulah tujuan saya^^

Begitu panjangnya part di postingan saya tentang “my first abroad” ini membuat saya merasa kasihan pada kalian guys, yang sudah membacanya capek-capek. Jadi, sebagai permintaan maaf saya, ini saya traktir teman-teman makanan yang saya highlight selama di Jepang. Supaya makanannya abadi dan bisa dinikmati kapanpun, maka saya tuangkan ke dalam foto juga. Hahahahaha (PHP)*tak ada yang abadi


Kalau sudah puas mantengin gambarnya, sekarang kita kembali ke benang merah.
Saya akan share beberapa fakta yang saya temukan selama berada di Jepang wal khususon Osaka. “penemuan nggak penting seseorang yang juga nggak penting”. XD
Oke, check this out!
  1.  Kebanyakan orang Osaka memiliki speed berjalan dan berbicara yang cepat.
  2. Kebanyakan orang Osaka ramah dan tidak takut pada orang asing. Jika Anda tersesat di jalan atau tidak dapat membaca peta, biasanya penduduk yang ditanyai akan dengan sabar menjelaskan, bahkan mengantarkan.
  3. Tidak boleh memotret seseorang (terutama anak-anak) dan mem-publish nya ke media sosial tanpa izin.
  4. Uang pecahan nominal terkecil di Jepang adalah ¥1 (dirupiahkan sekitar >Rp. 100) yang berupa koin, dan terbesar adalah ¥10.000 (dirupiahkan sekitar >Rp. 1.000.000) yang berwujud uang kertas.
  5. Uang kertas di Jepang tidak boleh robek atau lecek, karena tidak akan terbaca di jidouhambaiki atau vending machine atau mesin penjual (karena banyak mesin penjual otomatis di Jepang). jadi, jangan diremes-remes masukkin kantong ya! hehehe
  6. Kebanyakan sepeda motor yang ada di Indonesia diproduksi oleh perusahaan Jepang, tetapi di Jepang sendiri tidak banyak orang yang menggunakan sepeda motor.
  7. Sepeda motor yang digunakan oleh orang Jepang pada umumnya adalah sepeda motor tua (jika di Indonesia tampilannya seperti Honda Supercup) dengan kondisi yang terlihat masih prima, kemudian sepeda motor matic dan motor sport.
  8. Jarang sekali terdengar suara klakson.
  9. Jalan raya biasanya lengang, hanya di titik tertentu yang macet.
  10. Saat berhenti di lampu merah atau bahkan saat jalan macet, biasanya mobil akan berhenti dengan jarak yang cukup lebar dari mobil di depannya.
  11. Naik sepeda tidak boleh berboncengan.

  12. Lampu sepeda harus menyala pada malam hari.
  13. Parkiran sepeda, umumnya gratis.
  14. Di jalan raya, sepeda berjalan di trotoar tepi jalan.
  15. Jika sepeda hendak menyeberang, biasanya mengikuti lampu lalu lintas, dan kalau tidak ada, maka biasanya mobil akan mengalah dan mempersilahkan sepeda berjalan duluan. *tapi biasanya dua-duanya berhenti dulu, jangan asal srobot mentang-mentang pakai sepeda wkwk.
  16. Sepeda umumnya disertai kunci. Kalau tidak, bisa dicuri orang (yang khilaf).
  17. Hair dryer adalah barang penting bagi orang Jepang. seperti halnya shower dan air hangat. Hampir semua tempat tinggal pasti ada barang-barang perlengkapan mandi tersebut.
  18. Orang Jepang mandi 1x, pada malam hari sebelum tidur. Paginya biasanya hanya gosok gigi, cuci muka dan keramas.
  19. Di beberapa toilet umum, ada kloset yang dilengkapi dengan semprotan air dengan menekan tombol. Jadi, bahagialah jika menemukan toilet dengan kloset penuh tombol seperti ini. Tapi, untuk berjaga-jaga, sebaiknya selalu bawa air dan tisu basah.
  20. Di dalam kereta, kebanyakan orang Jepang, terutama anak muda akan diam dan menyibukkan diri sendiri. Biasanya mereka akan mendengarkan musik, membaca buku, main HP atau pura-pura tidur.
  21. Di Jepang, banyak cewek yang nembak cowok duluan.
  22. Banyak acara TV di Jepang yang menayangkan keindahan alam, kekayaan budaya dan sejarahnya. Saya sering menemukan siaran film kolosal dan juga reality show tentang survey mengenai ‘kehebatan’ Jepang di mata negara-negara lain (di episode kali itu, kru melakukan survey ke rumah-rumah tangga di berbagai negara dan menanyakan barang dengan brand Jepang apa yang mereka punya, dan itu semua rumah pasti punya) –saya rasa tayangan ini cukup mensugesti masyarakat untuk bangga terhadap negaranya-
  23. Di Jepang berlaku One Day School, jadi kalau kita naik kereta malam-malam, jam 9an, banyak anak-anak berseragam sekolah yang baru pulang.
  24. Anda yang mencintai makanan pedas, mungkin akan kesulitan mencari makanan pedas. Karena, orang Jepang umumnya tidak suka makanan pedas.
  25. Di Jepang, setiap hari ada gempa. Hanya saja, ada yang skala besar dan ada yang skala kecil, sehingga tidak disadari.
  26. Menurut statistik, ketika lulus SMA, tidak banyak orang Jepang yang melanjutkan ke jenjang kuliah. Diantara mereka ada yang bekerja, atau masuk ke sekolah vokasi/kejuruan.
  27. Sistem pendidikan dasar-menengah di Jepang sama seperti di Indonesia. SD 6 tahun, SMP dan SMA 3 tahun.
  28. Sejauh pengetahuan saya, di sekolah Jepang tidak ada program akselerasi.
  29. Di sekolah, anak-anak mempunyai jadwal piket untuk menyiapkan makan siang.
  30. Setelah makan siang, semuanya akan beres-beres. Tidak ada yang menganggur, semua anak mengerjakan apapun yang bisa dikerjakan. Bahkan, saya melihat ada yang mengelap tangga dengan handuk basah. Sendirian lagi!
  31. Bukan berarti tidak ada minusnya ya! anak SMA di Jepang juga banyak yang tertidur saat pelajaran di kelas.
  32. Memakai masker adalah hal yang lumrah. Jika seseorang batuk atau bersin atau meriang di depan banyak orang, umumnya pasti segera pakai masker, mungkin supaya tidak menular ya.
  33. Meja-kursi di sekolah-sekolah formasinya 1-1 (1 anak 1 meja-kursi)
  34. Meja-kursi di sekolah-sekolah terbuat dari besi ringan dan kayu sehingga mudah dipindah-pindahkan apabila berkelompok atau guru ingin merubah formasi duduk di kelas. Selain itu, awet.
  35. Usia dewasa di Jepang adalah 20 tahun.
  36. Anak-anak kecil di Jepang sudah dibiasakan untuk mandiri dan mengurus keperluannya sendiri meski bertahap sedikit demi sedikit. Hal ini dapat dilihat di toko perlengkapan bayi, banyak dijual tas-tas ransel kecil, yang digunakan untuk anak-anak membawa barang keperluannya sendiri saat bepergian.
  37. Jepang sangat maksimal dalam memanfaatkan bidang di atas dan bawah tanah untuk transportasi, sistem sanitasi dan pengolahan sampahnya juga sangat bagus.
  38. Di Jepang, dewasa ini ada masalah yang disebut shoushika atau penurunan jumlah anak. *kapan-kapan kita sharing lebih banyak untuk yang ini di postingan lain.
  39. Jumlah manula di Jepang lebih tinggi dari angka kelahiran.
  40. Saat ini, harga barang di Jepang dikenakan PPN 8% (Indonesia 10%)
  41. Kebanyakan penduduk Jepang di kota besar tinggal di apartemen, mereka yang memiliki rumah pribadi biasanya adalah mereka yang memiliki kemampuan finansial cukup kuat. Hal ini berbalik dengan Indonesia ya! hehe.
  42. Menurut beberapa sumber, biaya hidup tertinggi di Jepang adalah Tokyo (ibukota sih ya soalnya hehe) dan terendah di Okinawa (tapi Okinawa letaknya agak terpisah dengan Jepang, dan mereka memiliki bahasa yang berbeda)
  43. Kereta di Jepang sangat terkenal dengan ketepatan waktunya. *mungkin hal ini juga yang secara tidak disadari mendidik orang-orang Jepang untuk disiplin terhadap waktu.
  44. Rata-rata siswa SMA-usia lulusan SMA di Jepang melakukan pekerjaan paruh waktu di restoran, toko, mini market, dll. Bahkan ada yang mengerjakannya sejak SMP.
  45. Uang yang didapatkan dari bekerja paruh waktu biasanya digunakan untuk bermain dengan teman-temannya, nonton konser atau ditabung, misalnya untuk berwisata ke luar negeri.
  46. Kebanyakan orang Jepang tidak menganut agama.
  47. Di Jepang ada banyak kegiatan volunteer yang sangat bermanfaat bagi masyarakat umum dan generasi mudanya.
  48. Ramalan cuaca adalah hal yang sangat diperhatikan oleh orang Jepang.
  49. Di Jepang umumnya tidak mengenal ‘uang tip’.
  50. Hampir semua orang, termasuk anak kecil di Jepang hafal nomor telepon polisi, pemadam kebakaran dan ambulans.
Pastinya masih banyak fakta-fakta lain mengenai negara Jepang yang lainnya. Bagi teman-teman yang tahu, boleh dong ditambahkan, terutama yang pernah stay di Jepang lebih lama share dong ‘penemuan’ baru mu! Semoga bermanfaat^^
Oke, sebenarnya masih banyaaak momen yang saya ingin share ke teman-teman. Tapi, saya belum bisa share sekarang. Mungkin di lain kesempatan, saya akan lanjutkan di part 8, 9, 10…. (yang nulis tremor, yang baca pingsan) hahaha…


P.S : silahkan di share, tapi sertakan source ya!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar