Selasa, 13 Desember 2016

My First Abroad #Part5

Oke, seperti yang sudah saya janjikan di artikel My First Abroad #Part4, kali ini saya akan menceritakan tentang keindahan kota-kota lain di area Kansai, selain Osaka.

Selama 1,5 bulan stay di Osaka, saya dan teman-teman (yang mulai menyadari asyiknya Lost in Japan) jadi sering banget jalan-jalan bareng, terutama ketika weekend (selain itu, ada program study tour yang disediakan oleh Senta juga). Kali ini saya akan menulis tentang Study Tour tersebut. Untuk study tour ini, diadakan dua kali. Dua-duanya ke Kyoto.

Kalau study tour, semuanya sudah di manage oleh pihak sekolah sedemikian rupa, terutama, jadwal. As we know, Jepang itu kebanyakan orangnya disiplin terhadap waktu, jadi aturan mainnya sudah dijelaskan di awal, Tidak ada bangun kesiangan. Tidak ada membuat orang lain menunggu. Perjanjiannya gitu, jadi kalau missal ada yang bangun kesiangan, atau kelamaan pas jalan-jalan di tempat wisatanya karena keasyikan shopping, yaudah, ditinggal. Dan itu terjadi beneran loh!

wkwkwk. Untung saja waktu bis kami melewati tempat dimana teman-teman saya yang tertinggal itu, beruntunglah…merekapun mencegat bisnya dan untung bisnya berhenti. Hehehe. Kejadian hari itu cukup mendebarkan, lucu, berkesan, dan juga memberikan banyak pelajaran. Setelah itu, semua peserta pun selalu disiplin terhadap waktu. Kalau belanja, pasti sudah memikirkan berapa waktu yang dibutuhkan untuk kembali ke parkiran Bus, plus meningat-ingat jalan yang dilalui. Karena kalau tidak, bisa kesasar trtus ditinggal deh sama rombongan. *disana kebanyakan peserta tidak dapat menggunakan HP kecuali ada WiFi.


Oke, kembali ke laptop.

Kunjungan pertama kami ke Kyoto adalah ke Fushimi Inari Shrine, Kanshundo dan Kiyomizu Temple.

1. Fushimi Inari Shrine

Fushimi Inari Shrine adalah sebuah kuil di Kyoto. Kyoto sendiri di Jepang sangat dikenal karena banyaknya kuil di kota tersebut. Menurut tour guide nya sih ada sekitar kurleb 10.000 kuil. Seperti biasa, untuk mengakses kebanyakan tempat wisata di Jepang kita harus berjalan cukup jauh. Dan seperti biasa, jalannya santai sambil lihat-lihat pemandangan. Wkwk. Santai tapi melangkahnya yang cepet ya. haha. Di Jepang kita harus menyesuaikan diri sama speed orang-orang sana yang kelihatannya jalan santai, tapi ternyata cepet. Oh iya, disana ada yang jual takoyaki enak banget! Potongan guritanya besar-besar *ngiler*.

guritanya ntabs! gede2!

Daya tarik dari kuil ini sebenernya ada di bagian agak ke belakangnya ya. jadi di bagian dalam kuil ini  nantinya kamu bisa lihat sembon dorii (千本鳥居)alias Gate khas kuil yang berjajar sangat banyak.


Kalau kita masuk, kita bisa melihat di tiang gate tersebut tertulis nama dan juga tahun penyerahan. Sepenangkep saya nih ya, jadi gate-gate tersebut adalah sumbangan dari orang Jepang (semacem sedekah kalau di agama islam). Oh hampir lupa, kata mereka di kuil ini bersemayam dewa bisnis. Jadi, mereka-mereka yang datang kebanyakan untuk berdoa memohon kelancaran urusan bisnis. (CMIIW, soalnya say amah dating kesini cuman liat-liat aja wkwk).

2. Kanshundo

Selepas dari Fushimi Inari Shrine tadi, kami pun menuju ke sebuah tempat yang namanya KanshundoKanshundo adalah nama sebuah toko Wagashi (kue khas Jepang) di Kyoto. Masuk kesana, kami langsung disuruh untuk cuci tangan, kemudian satu per satu dibagikan epron. *wew…seru nih kayanya

Kami bergegas menuju lantai 2, dan disana kami segera mencari tempat duduk. Bahan-bahan wagashi telah siap di hadapan kami dan seorang instruktur (chef wagashi) juga telah siap memberi arahan. Kami akan membuat 3 buah variasi bentuk wagashi. Sambil mendengarkan instruksi, kami membuat kue itu. 

Kue ini memiliki kulit yang bertekstur sangat lembut dan sangat manis, dengan isian berupa pasta kacang merah yang juga sangat manis. Yaa mirip-mirip kayak bakpia gitu lah yaa hehehe.
Ini hasilnya…



Setelah wagashi selesai dibuat, semua peserta dibagikan ocha (teh hijau Jepang) yang warnanya hijau pekat dan rasanya lumayan. Lumayan pahit. Hahaha. Kemudian, semua peserta menikmati ocha sambil memakan hasil jerih payahnya (wagashi masing-masing).

3. Kiyomizu Temple

Hari agak sore, kami pindah ke destinasi berikutnya yaitu Kiyomizu Temple. Di kanan-kiri jalan menuju masuk ke Kiyomizu Temple ini ada banyak toko di kanan-kiri jalan, banyak yang jual kue mochi dan kamu bisa nyoba gratis.

Waktu masuk ke dalamnya, kuil ini masih dalam proses perbaikan, tapi pengunjung tetap bisa masuk. Bangunan kayunya terlihat sangat tua tapi kokoh. Kuil utamanya sendiri terletak di atas, jadi modelnya itu mirip seperti rumah panggung, tapi panggungnya itu tinggi banget curam gitu. Menurut penuturan Guide nya sih, dulunya itu pernah berkembang keyakinan di masyarakat sekitar, bahwa barangsiapa melompat dari atas sampai ke bawah (dasar bangunan) dan mendarat dengan selamat, maka impiannya akan terwujud. Tapi seingat saya, yang selamat cuman berapa persen dan itu sangat sedikit. Yang suka bungy jumping, mau nyoba? Hehehe.
banyak cewe-cewe beryukata loh disini

Kuil ini cukup luas, kita bisa jalan-jalan dan menikmati pepohonannya yang rimbun. Jika kita berjalan lewat setapak, kemudian mengikuti jalan sampai turun ke bawah, kita akan menemukan taki (air terjun) kecil yang berjumlah 3. Masing-masing melambangkan cinta, kesehatan dan studi. Konon, jika minum salah satunya, makan akan tercapai juga keberhasilan di bidang cinta/kesehatan/studi, tergantung pilih yang mana. Tapi yang ngantri buanyaaakk…saya mah engga ikutan ngantri, ntar takut ditinggal wkwkwk.

selesai dari Kiyomizu Temple, kami menuju ke tempat pertunjukan Noh dan Kyougen. sayangnya tidak boleh ambil gambar/merekam yaa hehe, jadi silahkan di search sendiri^^ 
spoiler dikit, ini stage nya...


Yap…itulah tadi pengalaman kali pertama ke Kyoto melalui Study Tour Part 1. Part 2, kami mengunjungi Kinkakuji dan Ritsumeikan University.

Kinkakuji

Kinkakuji juga adalah sebuah kuil di Kyoto. Kuil ini terkenal sebagai kuil emas, karena bangunannya yang dilapisi oleh emas. Kuil ini dikelilingi oleh danau. Pada saat saya berkunjung kesana, kebetulan saat itu sedang masa puncak musim gugur, sehingga daun-daun memerah dan terlihat begitu romatis, udaranya juga sangat sejuk.
Ritsumeikan University

Well, Kyoto is awesome...

kalau pengen merasakan taste-nya Jepang, Kyoto adalah tempat yang tepat. penuh dengan sentuhan tradisional Jepang.


Oke, sekian dulu postingan saya kali ini. Next, saya akan menceritakan tentang pengalaman eksplor Jepang yang dilakukan secara swadaya (alah…) oleh saya dan teman-teman. Let’s Get Lost In Japan!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar