Oke, seperti yang sudah saya janjikan di artikel My First Abroad #Part4, kali ini
saya akan menceritakan tentang keindahan kota-kota lain di area Kansai, selain
Osaka.
Selama 1,5 bulan stay di Osaka, saya dan teman-teman (yang
mulai menyadari asyiknya Lost in Japan)
jadi sering banget jalan-jalan bareng, terutama ketika weekend (selain itu, ada
program study tour yang disediakan oleh Senta juga). Kali ini saya akan menulis
tentang Study Tour tersebut. Untuk study tour ini, diadakan dua kali. Dua-duanya
ke Kyoto.
Kalau study tour, semuanya sudah di manage oleh pihak
sekolah sedemikian rupa, terutama, jadwal. As we know, Jepang itu kebanyakan
orangnya disiplin terhadap waktu, jadi aturan mainnya sudah dijelaskan di awal,
Tidak ada bangun kesiangan. Tidak ada membuat
orang lain menunggu. Perjanjiannya gitu, jadi kalau missal ada yang bangun
kesiangan, atau kelamaan pas jalan-jalan di tempat wisatanya karena keasyikan
shopping, yaudah, ditinggal. Dan itu terjadi beneran loh!
wkwkwk. Untung saja waktu bis kami melewati tempat dimana teman-teman saya yang
tertinggal itu, beruntunglah…merekapun mencegat bisnya dan untung bisnya
berhenti. Hehehe. Kejadian hari itu cukup mendebarkan, lucu, berkesan, dan juga
memberikan banyak pelajaran. Setelah itu, semua peserta pun selalu disiplin
terhadap waktu. Kalau belanja, pasti sudah memikirkan berapa waktu yang
dibutuhkan untuk kembali ke parkiran Bus, plus meningat-ingat jalan yang
dilalui. Karena kalau tidak, bisa kesasar trtus ditinggal deh sama rombongan.
*disana kebanyakan peserta tidak dapat menggunakan HP kecuali ada WiFi.
Oke, kembali ke laptop.
Kunjungan pertama kami ke Kyoto adalah ke Fushimi Inari Shrine, Kanshundo dan Kiyomizu Temple.
1. Fushimi Inari Shrine
Fushimi Inari Shrine
adalah sebuah kuil di Kyoto. Kyoto sendiri di Jepang sangat dikenal karena
banyaknya kuil di kota tersebut. Menurut tour guide nya sih ada sekitar kurleb
10.000 kuil. Seperti biasa, untuk mengakses kebanyakan tempat wisata di Jepang
kita harus berjalan cukup jauh. Dan seperti biasa, jalannya santai sambil
lihat-lihat pemandangan. Wkwk. Santai tapi melangkahnya yang cepet ya. haha. Di
Jepang kita harus menyesuaikan diri sama speed orang-orang sana yang
kelihatannya jalan santai, tapi ternyata cepet. Oh iya, disana ada yang jual
takoyaki enak banget! Potongan guritanya besar-besar *ngiler*.
guritanya ntabs! gede2! |
Daya tarik dari kuil ini sebenernya ada di bagian agak ke
belakangnya ya. jadi di bagian dalam kuil ini
nantinya kamu bisa lihat sembon dorii (千本鳥居)alias Gate khas kuil yang berjajar sangat banyak.
Kalau kita masuk, kita bisa melihat di tiang gate tersebut
tertulis nama dan juga tahun penyerahan. Sepenangkep saya nih ya, jadi
gate-gate tersebut adalah sumbangan dari orang Jepang (semacem sedekah kalau di
agama islam). Oh hampir lupa, kata mereka di kuil ini bersemayam dewa bisnis. Jadi,
mereka-mereka yang datang kebanyakan untuk berdoa memohon kelancaran urusan bisnis.
(CMIIW, soalnya say amah dating kesini
cuman liat-liat aja wkwk).
2. Kanshundo
Selepas dari Fushimi Inari Shrine tadi, kami pun menuju ke sebuah tempat yang namanya Kanshundo. Kanshundo adalah nama sebuah toko Wagashi (kue khas Jepang) di Kyoto. Masuk kesana, kami langsung disuruh untuk cuci tangan, kemudian satu per satu dibagikan epron. *wew…seru nih kayanya
Kami bergegas menuju lantai 2, dan disana kami segera mencari tempat duduk. Bahan-bahan wagashi telah siap di hadapan kami dan seorang instruktur (chef wagashi) juga telah siap memberi arahan. Kami akan membuat 3 buah variasi bentuk wagashi. Sambil mendengarkan instruksi, kami membuat kue itu.
Kue ini memiliki kulit yang bertekstur sangat lembut dan sangat manis, dengan isian berupa pasta kacang merah yang juga sangat manis. Yaa mirip-mirip kayak bakpia gitu lah yaa hehehe.
Ini hasilnya…
Setelah wagashi
selesai dibuat, semua peserta dibagikan ocha
(teh hijau Jepang) yang warnanya hijau pekat dan rasanya lumayan. Lumayan pahit.
Hahaha. Kemudian, semua peserta menikmati ocha sambil memakan hasil jerih
payahnya (wagashi masing-masing).
3. Kiyomizu Temple
Hari agak sore, kami pindah ke destinasi berikutnya yaitu Kiyomizu Temple. Di kanan-kiri jalan
menuju masuk ke Kiyomizu Temple ini
ada banyak toko di kanan-kiri jalan, banyak yang jual kue mochi dan kamu bisa nyoba gratis.
Waktu masuk ke dalamnya, kuil ini masih dalam proses
perbaikan, tapi pengunjung tetap bisa masuk. Bangunan kayunya terlihat sangat
tua tapi kokoh. Kuil utamanya sendiri terletak di atas, jadi modelnya itu mirip
seperti rumah panggung, tapi panggungnya itu tinggi banget curam gitu. Menurut penuturan
Guide nya sih, dulunya itu pernah berkembang keyakinan di masyarakat sekitar,
bahwa barangsiapa melompat dari atas sampai ke bawah (dasar bangunan) dan
mendarat dengan selamat, maka impiannya akan terwujud. Tapi seingat saya, yang
selamat cuman berapa persen dan itu sangat sedikit. Yang suka bungy jumping,
mau nyoba? Hehehe.
banyak cewe-cewe beryukata loh disini |
Kuil ini cukup luas, kita bisa jalan-jalan dan menikmati
pepohonannya yang rimbun. Jika kita berjalan lewat setapak, kemudian mengikuti
jalan sampai turun ke bawah, kita akan menemukan taki (air terjun) kecil yang berjumlah 3. Masing-masing
melambangkan cinta, kesehatan dan studi. Konon, jika minum salah satunya, makan
akan tercapai juga keberhasilan di bidang cinta/kesehatan/studi, tergantung
pilih yang mana. Tapi yang ngantri buanyaaakk…saya mah engga ikutan ngantri,
ntar takut ditinggal wkwkwk.
selesai dari Kiyomizu Temple, kami menuju ke tempat pertunjukan Noh dan Kyougen. sayangnya tidak boleh ambil gambar/merekam yaa hehe, jadi silahkan di search sendiri^^
spoiler dikit, ini stage nya...
Yap…itulah tadi pengalaman kali pertama ke Kyoto melalui
Study Tour Part 1. Part 2, kami mengunjungi Kinkakuji
dan Ritsumeikan University.
Kinkakuji
Kinkakuji juga
adalah sebuah kuil di Kyoto. Kuil ini terkenal sebagai kuil emas, karena bangunannya
yang dilapisi oleh emas. Kuil ini dikelilingi oleh danau. Pada saat saya
berkunjung kesana, kebetulan saat itu sedang masa puncak musim gugur, sehingga
daun-daun memerah dan terlihat begitu romatis, udaranya juga sangat sejuk.
Ritsumeikan University |
Well, Kyoto is awesome...
kalau pengen merasakan taste-nya Jepang, Kyoto adalah tempat yang tepat. penuh dengan sentuhan tradisional Jepang.
Oke, sekian dulu postingan saya kali ini. Next, saya akan
menceritakan tentang pengalaman eksplor Jepang yang dilakukan secara swadaya (alah…)
oleh saya dan teman-teman. Let’s Get Lost In Japan!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar