Rabu, 08 Januari 2020

Hari Perempuan

ๅฅณๆ€งใฎๆ—ฅ josei no hi. Hari Perempuan. Wkwk, ini bukan nama hari besar atau hari libur nasional di Jepang ya...hanya sebutan untuk hari dimana hanya perempuan lah yang bisa mengalami fenomenanya. Fenomena apa?
Hehehe...tentunya kita semua udah tau, dan di sekolah pun diajarkan kalo dalam siklus hidupnya, laki-laki dan perempuan mengalami fase perubahan yang berbeda secara biologis yang menandakan bahwa  seorang individu dinyatakan matang secara seksual. Di tulisan kali ini, aku mau bahas tentang yang dialami oleh perempuan, yaitu, "Menstruasi".
Oops...!!! Kenapa? Harapanku sih dari tulisan ini bisa menambah pengetahuan dan membuka pikiran kita supaya nggak menganggap menstruasi sebagai hal yang tabu dan harus disembunyikan bak sebuah aib. No, i have this cycle every month because my body is healthy enough to do that!
Jadi, sebelum lanjut baca, dibuka dulu ya pikirannya ๐Ÿ˜Š

Beberapa tahun silam, sebagai seorang asisten dosen pada kala itu, aku datang menggantikan dosenku yang berhalangan hadir. Kadang, aku hanya membantu mengajar, tapi karena kali ini para mahasiswa dijadwalkan UTS, maka tugasku hanya mengawasi mereka ujian. Seorang mahasiswi yang duduk paling belakang sedang nggelosor di mejanya, sementara seorang teman laki-laki yang duduk di sampingnya terlihat khawatir sambil berulang kali menanyakan apa dia sanggup ikut ujian. Aku datangi mereka (mereka adalah mahasiswa jurusan keperawatan), dan menanyakan apakah mahasiswi itu baik-baik saja. Dia mengangkat kepalanya, "nggak apa-apa, sensei" jawabnya pelan lalu berusaha terlihat segar. Teman di sampingnya mengelus punggung mahasiswi itu dan berkata "lagi dismenor, sensei." Jawabnya. Oooh...akupun langsung paham dan terbayang betapa 'menyiksanya'. Aku tawarkan dia untuk pulang dan ikut ujian susulan saja, tapi dia menolak. Dengan wajah yang hampir menangis, dia berusaha sekuat tenaga mengerjakan soal ujian sampai selesai.
Yah...semacam itulah kurang lebih. Aku juga pernah mengalaminya waktu UN SMA dulu, ujian matematika bertepatan dengan jadwalku menstruasi, hari pertama dong! Yah tak jauh beda dengan mahasiswi tadi, aku juga nggelosor di meja, mengabaikan soal UN sekitar 20 menit tertidur di atas meja. Temanku semuanya sudah paham kalau aku selalu seperti itu (hahaha) jadilah mereka hanya bertanya "meta, gak apa-apa? Jangan pingsan loh!" Hehehe. Alhamdulillah 20 menit kemudian bisa mereda sakitnya dan mengerjakan soal UN sampai selesai.
Sebenarnya yang dirasakan cewe waktu menstruasi itu beda-beda, sih. Ada yang biasa aja, ada yang sakit dikit, kram dikit ada juga yang sakit buanget berasa mau mati.
Awalnya, aku termasuk yang biasa-biasa aja. Palingan kemeng dikit, mules dikit. Tapi menginjak usia SMA, entah pengaruh psikologis atau hormon, jadi lebih sakit kayak mau pingsan. In my version, kalo lagi menstruasi, rasanya macem perut tuh dikremes (dikremes sama tangan yang ada kukunya panjang-panjang), badan pegel semua, berat, kaki berasa kayak ditarik kenceng, kepala pusing, kadang migrain, diikuti sama mata pedes, ngantuk, mual, dan kadang kalo pas nggak fit bisa sampe demam dan masuk angin. Kalo lupa makan, beuhhh...mantapjiwaaa langsung pandangan mata jadi sepia mode dong, plus keringet dingin dan jantung berdebar-debar ๐Ÿคช
Yah...memang seperti itulah rasanya. Jadi, jangan dikira menstruasi itu cuman persoalan perut mules ya!
Rata, semua badan ancur dah pokoknya wkwk.
Belum lagi dengan kondisi begitu harus terbiasa, kalo ke kamar mandi dan buang air kecil, udah berasa kayak nyembelih hewan qurban...wkwk. so, hampir bisa dipastikan cewe jarang yang takut sama darah. Tiap bulan, itu pemandangan yang harus dia liat soalnya. Ya ngeri sih...meski udah menstruasi berrrrkali-kali, tetep aja ngeri liatnya. Tapi toh tetep harus dilihat dan dibersihkan (dengan kondisi badan lemesss).
Belum lagi kalau nembus, banyak deh cucian...๐Ÿ˜”
Gimana dengan mood? Emang sih...mood jadi lebih sensitif waktu menstruasi. Bukan tentang marah-marah ya...ekspresi emosional dan sensitif disini bisa berupa gampang nangis, mood swing, gampang tersinggung, gampang capek, dll. In my case, gak tau kenapa kalo pas lagi harinya tuh, ya ada-ada aja yang bikin sebel. Biasanya nggak begitu, tapi kok begitu hehehe. Ujian banget lah buat belajar sabar.
Yang paling berat hari pertama? Hmm...aku sih yes. Meski nggak semua cewe sama.  24jam pertama, itu yang paling  Subhanallah. Sakit banget, dan kalo tidur malem, dijamin bakal bangun karena sakitnya. Seringnya bangun dinihari, gara-gara nyeri. Trus, ngapain? Nggak ngapa-ngapain. Wkwk. Ya, bengong aja menikmati sakitnya, sambil berdzikir dan meringis dikit-dikit, berusaha berafirmasi positif kalau sakitnya akan hilang. Kalau di jam-jam begini, mengalihkan rasa sakit dengan baca buku, Whatsapp an atau main game or nonton yutub nggak berlaku. Megang hp pun rasanya berat dan males. Posisi apapun nggak enak. Jadi, ya cuman bisa diem aja duduk, tidur dan mbuh posisi apapun sampai sakitnya ilang.
Pernah sih dulu dibilangin, "sakit mens tu bakal ilang sendiri kok kalau nanti udah menikah." Gak tau juga sih, karena belum membuktikan wkwk. Tapi karena omongan ini, kadang kalau pas lagi dapet dan sakiiiiiiiit banget, di saat itulah berasa kayak "gue mau nikah sekarang juga!" ๐Ÿคฃ๐Ÿคฃ๐Ÿคฃ karena gak tahan sakit. Tapi ya masa...
Padahal 24 jam kemudian udah gak kepikiran lagi ๐Ÿ™„
Ada cara ngilangin rasa sakit menstruasi? Hm, dari pertama kali mens aku memang dilarang sama ibuku buat mengkonsumsi obat atau minuman menstruasi. Jadi ya aku biarin aja secara alami sakitnya berlalu. Bed rest sambil minum air yang banyak, jangan telat makan dan jaga tubuh selalu hangat jangan sampe kedinginan. Tapi kadang ada saat-saat tertentu dimana aku harus gak boleh tepar dan fit buat beraktivitas. Di saat seperti itu, aku minum air putih banyak-banyak, nggak telat makan, dan kadang aku konsumsi pereda nyeri (painkiller). Tapi ini opsi paling akhir kalo bener-bener sakit gak tertahankan. Aku juga menghindari minum soda, kopi dan teh karena menurutku, itu bikin jadi makin sakit. Pernah aku searching di youtube juga, kalo di Jepang, mengkonsumsi susu kedelai juga dipercaya membantu mengurangi nyeri menstruasi. Aku sih pernah coba, memang sedikit mereda, tapi ya tetep aja sakit sih hehe, memang udah alamiahnya begitu.
So, buat cowo-cowo yang baca tulisan ini, semoga kalian jadi lebih bisa paham tentang kondisi biologis cewe. Dan baik cewe maupun cowo, kondisi masing-masing cewe itu berbeda, jangan bandingkan dan jangan pernah menyepelekan rasa sakit yang dialami cewe yang menstruasi. 
Salute banget sama cowo yang paham hal ini. Kayak mahasiswa yang duduk di samping mahasiswi waktu UTS tadi ๐Ÿ˜Š