Sesuai
dengan judulnya, postingan kali ini adalah lanjutan dari My First Abroad #Part5. jangan bosen-bosen
yak…hehehe.
Saya hari ini berfikir, kenapa sih postingan ini part nya banyak
banget? Pahamilah perasaan saya, kawan, kalau disuruh menceritakan tentang
kegiatan saya selama ikut program di Jepang, rasanya semuanya berkesan dan
sangat penting bagi saya. Itulah juga sekaligus menjadi alasan, mengapa
postingan tentang Jepang ini baru bisa saya post setelah 2 tahun lamanya
wkwkwk. Saya bingung banget kalau disuruh milih mana hal yang menarik untuk
diceritakan. Hehe, baiklah…silahkan dibaca yang menarik bagimu saja ya!
Oke,
postingan kali ini, seperti yang sudah saya janjikan, saya akan bercerita
tentang pengalaman saya dan teman-teman mengeksplor jepang, tepatnya di area
Kansai. Yap, setelah sebelumnya dapat kegiatan seru bernama Osaka Orientation kami pun jadi tahu
tentang jalanan dan sistem transportasi Jepang yang bisa dibilang sangat rapi
dan mudah. Menurut saya, Osaka dan sekitarnya (Area Kansai) itu merupakan
daerah yang sangat ramah wisatawan. Mengapa? Karena hampir setiap sudutnya
memberikan kemudahan bagi wisatawan untuk mengeksplor daerahnya. Hal ini bisa
kita lihat dengan banyaknya peta dan denah tempat wisata yang dipasang di
dinding tempat-tempat umum, hingga yang berupa pamflet-pamflet. Bukan hanya itu
saja, tapi di setiap peta/denah tersebut juga disertakan jalur kereta api
berbagai jenis dan trayeknya sehingga memudahkan wisatawan untuk dapat
mengakses tempat tersebut tanpa kebingungan harus naik apa. Selain itu, transportasi
di area ini juga didukung dengan adanya promo paket seperti yang namanya One Day Pass seperti yang pernah saya
sebutkan di postingan sebelumnya. Jadi, kita bisa mengakses alat-alat
transportasi tanpa perlu beli tiket setiap mau naik. Utamanya kereta listrik
semua jenis, biasanya sih Shinkansen atau
kereta cepat tidak termasuk *kalau ini mah mahal wkwk. di beberapa jenis One Day Pass, ada juga yang
menggratiskan biaya masuk tempat wisata. One
Day Pass ini berlaku untuk area tertentu saja. Kali ini saya beli di Kansai
Airport dan berlaku untuk perjalanan di area Kansai. Harganya ¥2,400
lumayan kan, daripada ribet beli tiket tiap masuk stasiun…hehehe. Kalau mau
masuk tinggal tunjukkan saja ke petugas stasiunnya.
Kebetulan
juga waktu itu dari sekolah kami diberi sebuah kartu bayar bernama ICOCA *wah nyebut merk nih wkwk. Kartu
tersebut dapat digunakan untuk membayar tiket kereta dan membayar belanjaan. Tinggal
di scan saja. Kali ini, saya dan teman-teman sudah merencanakan untuk
mengeksplor area Kansai. Setelah merencanakan matang-matang, karena One Day Pass hanya berlaku satu hari
(namanya aja one day ya wkwk) maka kami putuskan memaksimalkan waktu 1 hari itu
supaya dapat mendatangi semua wilayah Kansai.
Berangkat
dari Senta jam 5 pagi (pagi buta
wkwk). kami pinjam sepeda Senta untuk dipakai ke stasiun Rinkuu Town. Saya masih inget banget gimana bapak Security memasang
ekspresi kaget karena pagi buta sudah ada yang pinjam sepeda. Kami pun
berangkaaaat!!
Singkat
cerita sampai di stasiun Rinkuu Town kami naik kereta satu kali ke Kansai Airport Station untuk ke counter One Day Pass. Setelah tiket ada di
tangan, kami mempelajari sebentar beberapa rute yang tertulis di sana dan
kemudian kami mulai perjalanan. Pertama-tama, kami ke….
NARA.
Yeeeeaaaaaayyyy….!!!!
Kalau
saya tidak salah ingat, kita harus 2x norikae
atau oper kereta (haiyah oper…udah kayak kernet angkot aja nih wkwk). naik Tokkyuu (kereta listrik yang hanya
berhenti di stasiun tertentu) kemudian turun di stasiun Nara. Waktu naik kereta
ini, tiba-tiba teman-teman cowok pada lari keluar, kirain ada apaan, ternyata
kita salah masuk ke gerbong khusus wanita wkwk. akhirnya kami pindah ke gerbong
lain. Sampilah kami di Nara!!!
Waktu
itu suhu udaranya cukup dingin, maklum…sebentar lagi sudah musim dingin. Dari
stasiun, kami berjalan menuju ke Nara
Kouen atau taman Nara. Cukup jauh jalannya (jalan berkilo-kilo adalah hal
yang biasa bagi orang Jepang), jadi jalannya santai aja sambil lihat-lihat
pemandangan, ya nggak? Haha. Kalau dengar Nara
Kouen, maka yang akan langsung tersirat adalah Rusa!
Yap…di
sana ada banyak rusa yang dilepas dan kita bisa main-main sama mereka!
Di
sepanjang jalan rusanya ada banyak da nada juga penjual Senbei, itu untuk wisatawan yang mau memberi makan rusanya. Hawanya
dingin, dan daun-daunnya sudah memerah semua…deuuh…
Ada Nara
National Museum juga, tapi kami nggak kesana.
Meskipun taman-taman luas ini
dilalui oleh jalan raya, tetapi kendaraan-kendaraan yang melaju akan langsung
berhenti ketika ada rusa yang hendak menyeberang jalan. Di pinggir jalan raya
yang cukup lengang tersebut, terdapat banyak toko dan retoran, dan di beberapa
restoran terlihat barisan panjang orang-orang yang antri untuk beli makan. Antriannya
super panjang sampai jauh, kayak antrian di pom bensin ketika BBM naik, serius!
Dalam hati saya, “itu sabar banget yak mau makan aja ngantri segitu panjang”
tapi itulah kenyataannya.
Lanjut
jalan terus, kami menuju ke kuil tua di Nara yaitu Todaiji. Kali ini saya dan beberapa teman memutuskan untuk tidak
masuk karena kami lelah. Kami berniat untuk duduk-duduk di bawah pohon sambil
makan kecil dan foto-foto, sembari menunggu teman-teman lain yang masuk ke
kuil.
Keluar
dari Nara kami cari makan. Mengusahakan mencari yang halal. Hehehe. Tapi
seperti kita tahu, susah sekali. Bahkan roti sekalipun juga belum tentu halal. Setelah
mutar-muter kesana kemari dan lemes, kami pun memutuskan untuk makan daging
yang ‘boleh’ dimakan saja. Kami makan nasi karage dan ramen (ramen? Ya…niatnya
waktu itu karena ada teman yang beda agama, saya mau makan nasinya aja, trus
ramennya buat temen. Tapi kemudian sama waitress nya ditanyain mau pakai kaldu
sayur? *sepertinya dia tau saya nggak boleh makan babi), akhirnya dimakan
jugalah itu ramen. Semoga halal beneran. Heuuuu…
Keluar
dari Nara, kami menuju ke Kyoto. Dari Nara ke Kyoto agak jauh, bisalah dipakai
buat tidur-tidur dulu wkwk. sore sekitar jam 3an kami sampai di stasiun Kyoto. Kemudian
norikae ke stasiun Fushimi Inari, yap kami akan ke Fushimi Inari Shrine lagi! Karena waktu Study Tour itu hanya sebentar, kami ingin berlama-lama.
Selesai
dari sana, kami bingung mau kemana karena sudah sore. Sebenarnya rencana kami
mau mengunjung Nara-Kyoto-Kobe. Tapi karena waktu tidak memungkinkan, kami pun
meng-cancel Kobe (huhuhu). Akhirnya, diputuskan kembali ke Osaka, karena waktu
itu teman-teman ada yang belum pernah ke Umeda
Sky Building dan kami khawatir kalau ke Kobe akan terlambat kereta pulang,
malam itu jam setengah 7 kami ke Umeda. Kali kedua saya naik ke Umeda Sky Building dan kali ini malam
hari.
ada Ilumination! |
Selesai…pulang…
Lalu
bagaimana dengan Kobe???
Saya
belum menyerah…
Minggu
terakhir sebelum pulang ke Indonesia, saya, seorang teman (Luh novi) dan
seorang dosen (Nur Sensei), janjian untuk pergi keliling kansai lagi. Sama
seperti sebelumnya, berangkat pagi-pagi (kali ini naik bus nya Senta), kami
membeli tiket One Day Pass. Destinasi
pertama, Nara. Sebelumnya, di stasiun Osaka, kami janjian untuk bertemu teman
lain (mahasiswanya Nur Sensei). 2 orang, 1 Indonesia dan 1 Jepang. kali ini,
saya menyempatkan diri masuk ke kuilnya. Wow…di dalamnya bagus banget! Masuk ke
kuil, ada patung Budha besar sekali, dan banyak patung-patung dan replica dari
pahatan kayu. Bangunan ini semuanya terbuat dari kayu, dan kalau tidak salah
adalah bangunan kayu tertua di dunia.
ngangetin badan, makan Kitsune Udon di Nara Kouen |
Ada
tantangan nih… ada lubang di tiang kayu bangunannya, kamu bisa nggak nerobos masuk kesana?
Oke,
selesai dari Nara, kami lanjut kembali ke Osaka. Hari sudah agak sore. Kami
jalan-jalan sebentar di sekitaran Abeno
Harukas, ke mall di sekitarnya kemudian mencoba foto Purikura (yang sudah pernah saya sebutkan sebelumnya). Ini hasil
fotonya…
Selesai
dari Osaka, hari sudah petang, tapi menurut Mahasiswa Nur Sensei, Chiari-chan dan
Mas Ibnu, masih cukup waktu untuk ke Kobe. Akhirnya kami menuju ke sana. Tapi,
ternyata Chiari tidak ikut, dan kami berpisah di Osaka. Semoga suatu saat bisa
bertemu lagi^^
Sampai
di stasiun Kobe. Wah…ini udaranya paling dingin dibandingkan yang lain. Saya
pun mulai nggak tahan. 2 jaket saya rangkap supaya tidak kedinginan.
Kami berjalan
menuju ke Masjid Kobe.
Ketika masuk ke dalam perkampungan dimana Masjid Kobe
berada, saya melihat disana banyak orang muslim dari timur tengah, Malaysia,
dan lain-lain. Sayangnya masjid ditutup, kami bingung harus apa. Wkwk. sejenak
kemudian, seorang bapak-bapak timur
tengah menghampiri kami dan memberitahu bahwa sebentar lagi aka nada sholat
Isya’ berjamaah. Mau ikut nggak? “Silahkan masuk lewat pintu sana dan ambil
wudhu.” Katanya, sambil menunjuk pintu lain. Wkwk. kami pun masuk dan menuju ke
tempat wudhu di lantai 2, untuk jamaah wanita. Bagus banget bagian dalam
masjidnya! Fasilitasnya juga sangat terawat! Kami bertemu 2 orang wanta dari
India yang juga akan sholat. Sister Muslim nih ya^^
Selesai
sholat kami mampir ke toko di depan masjid,bertemu bapak timur tengah tadi,
kami pun berbincang sedikit, kemudian mata saya langsung blink-blink lihat
ternyata tokonya menjual bahan makanan halal timur tengah-melayu. saya pun
membeli *nd*mie (yang disini jadi makanan yang sangat ngangenin) dan juga bumbu
masak. Kobe adalah sebuah kota yang cantik dan modern. Terlihat ketika kami
berjalan menuju ke stasiun untuk pulang ke Senta, kami makan di sebuah taman
dan menikmati pemandangan malamnya. Ditemani beberapa anak muda yang menggelar
pertunjunkan dance, rap dan band.
Tapi
jujur…saya belum puas mengeksplor Kobe…kobe masih begitu ‘misteri’ bagi saya. Semoga
suatu saat saya bisa kembali kesana untuk memecahkan misteri itu.
Sampai
ketemu di Part 7 ya!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar