Senin, 31 Maret 2014

MOVE UP

Tulisan ini untuk pembelajaran saya agar saya selalu ingat, dan izinkan saya berbagi sedikit semoga ada manfaatnya ...

No one perfect in this world....

pasti semua orang pernah dong ngerasain gagal. trus, ada yang berani dan ada juga yang takut untuk mencoba lagi. yang tahu adalah kamu, bukan orang lain.
saya juga baru saja gagal dan manusiawi banget kalau kita kecewa. tapi,  ada beberapa hal yang masuk ke pemikiran saya selama saya gagal. meskipun gagal itu terkadang membuat kita merasa kecewa dan sakit hati, tetapi ternyata ada banyak hikmahnya.

"kebahagiaan dapat ditemukan bahkan pada saat paling gelap, asal kita ingat untuk menyalakan cahaya."
-Dumbledore(Harry Potter and The Prisoner of Azkaban)-

mungkin saat kita gagal, tak perlu kita menyalahkan diri terus menerus. introspeksi itu penting, harus. tetapi, kita juga harus tenggang rasa sama keadaan hati kita sendiri. introspeksi itu bukan mencari kesalahan diri sendiri untuk 'memantaskan diri' gagal, tetapi mengevaluasi kesalahan untuk diketahui cara paling baik memperbaikinya. tujuan introspeksi, tentu saja menjadikan diri kita lebih baik dan salah satu tanda menjadi lebih baik adalah, bisa menerima kegagalan kita sendiri.
Move on? atau Move up?you say that u'll fall down when you are failed, so, we have to MOVE UP!! move up starts from looking up from the place u were fall. trus, temukan sendiri apa yang kamu lihat di atas, dan dari situ kita bisa tahu gimana caranya keluar dari sini, untuk memulai langkah baru.

nggak bisa dipungkiri bahwa kita akan jatuh, lemah, tak berdaya ketika kita gagal! ketika saya gagal, jujur saja saya sempat down dan sangat sedih. waktu pulang dari kampus, di jalan saya naik motor pelan-pelan. berusaha menerima kenyataan dengan bicara dan memberi pengertian pada diri sendiri, tapi itu memang tak mudah. lalu saya melihat kanan-kiri jalan. ada orang yang sedang tertawa, ngobrol di kios pinggir jalan, ada yang sedang makan dengan nikmatnya, ada anak-anak kecil yang berlarian seperti tak punya masalah hidup, ada juga seorang pedagang dengan wajah suntuknya karena dagangannya sepi, wajahnya seperti bingung memikirkan mau diberi makan apa anak-istrinya hari ini. lalu saya merasa, bahwa semua orang yang ada di dunia ini, di jalan yang sama dengan jalan yang saya lalui sibuk dengan urusan mereka masing-masing. sadarkah ketika kita menghadapi masalah mungkin kita senang mengeluh dengan orang lain. tetapi, bagaimanapun juga sama seperti ketika kita terluka, luka itu menempel di tubuh kita dan kita lah yang merasakannya. mengeluh boleh, tapi jangan bertujuan untuk membuat diri jadi semakin merasa down.luka akan sembuh kalau kita obati dan kita beri waktu. katakan beban kita pada mereka yang kita percaya untuk mendapatkan motivasi dari mereka yang bijak, orangtua atau sahabat misalnya. 

banyak mungkin, orang yang nggak percaya dengan kemampuan kita, meremehkan kita. tapi, mereka sebenarnya nggak tahu apa-apa kok! seorang guru pernah bilang sama saya gini, "hidup itu seperti tumbuhan wortel. daunnya ada di atas dan umbinya di bawah. manusia cuma bisa melihat apa yang ada di atas tanah, yaitu daunnya. sementara bagian yang berharga, umbinya, hanya Allah Yang Tahu. untuk tahu umbi itu, kamu harus menggali, baru kamu tahu." (Sulistiyoso HP-guru Kimia SMA N 1 Semarang). jadi, ketika kita merasa gagal pun, tetaplah menggali, jangan dengarkan orang-orang tidak positif dengan mimpi positif kamu.

ada sebuah lagu(lagu jadul sih)..tapi ketika saya down, mendengarkan lirik lagu ini cukup untuk membuat saya percaya bahwa kita bisa melewati kegagalan ini, dan kita bisa bangkit kembali dengan spirit yang baru, MOVE UP.


There's a hero...
If you look inside your heart
You don't have to be afraid of what you are

There's an answer...
If you reach into your soul
And the sorrow that you know would melt away

And then a hero comes along
With the strength to carry on
And you cast your fears aside
And you know you can survive
So when you feel like hope is gone
Look inside you and be strong
And you'll finally see the truth
That a hero lies in you

It's a long road
When you face the world alone
No one reaches out a hand for you to hold
You can find love...
If you search within yourself
And the emptiness you feel will disappear

And then a hero comes along
With the strength to carry on
And you cast your fears aside
And you know you can survive
So when you feel like hope is gone
Look inside you and be strong
And you finally see the truth
That a hero lies in you

Lord Knows!
Dreams are hard to follow
But don't let anyone tear them away
Hold on!
There will be tomorrow
In time, you'll find a way....




Yap. Mariah Carey's "Hero". jadi, katakan sama diri kita masing-masing, kalau di dalam diri kita itu ada pahlawan. saya dan kamu tidak boleh menyerah, karena kamu cuma ada satu di dunia ini...




ほら、足元を見てご覧!これがあなたに歩む道

ほら!前を見てご覧!あれがあなたの未来
(sepenggal lirik Kiroro-Mirai e)

in bahasa: 
lihatlah langkah kakimu! ini adalah jalan hidupmu
lihatlah ke depan sana! di sana itulah masa depanmu

so, untuk move up kita hanya perlu melihat ke bawah, and this is your path! dan melihat ke depan sana, that's your future!
semua udah punya jalan sendiri-sendiri, tak perlu berebut lintasan, tak perlu merasa iri. jalani jalan kita sebaik-baiknya... semua akan indah pada waktunya!

Jumat, 28 Maret 2014

Rectoverso

Rada ndeso nih...

kemarin, gara-gara ada tugas kuliah bikin presentasi akhirnya saya dapet banyak film deh dari komputernya Indri...
dapet film bagus-bagus, salah satunya "Rectoverso". bukan film baru sih...tapi jujur aja, saya belum pernah nonton. hehe...
Arti dari Rectoverso adalah dua buah citra/gambar yang saling terpisah namun pada dasarnya keduanya merupakan satu kesatuan yang menyeluruh. 

Film ini diadaptasi dari novelnya Dewi 'dee' Lestari. waktu pertama kali nonton, saya nontonnya malem-malem, sendirian, pake earphone(soalnya sudah pada tidur, takut berisik). Di bagian awal sih sebenernya biasa aja(maksudnya suasana hati saya yang biasa aja). Tapi pas bagian akhir-akhir, huuuaaaa....tanpa bisa ditahan air mata saya berjatuhan!
gimana enggak, film ini menyentuh sekali menurut saya. menceritakan tentang beberapa kisah insan yang tidak dapat atau memutuskan untuk tidak mengucapkan perasaan cintanya. Film ini sangat menyentuh hati saya sampai-sampai saya menangis. Saya bisa merasakannya jika apa yang diceritakan dalam film tersebut adalah nyata, soalnya saya pernah ngerasain(ups!). 
oh iya, mungkin film ini untuk dewasa(a bit nggak suka,jadi saya skip mulu), tapi pesan film-nya tetap tersampaikan kok. saya suka banget sama kisah seorang laki-laki keterbelakangan mental yang diperankan sama Lukman Sardi dan kisah seorang cewek traveller yang di pantai.>>silahkan tonton sendiri XD

"aku hanya melihat punggungmu, aku bahkan tidak tahu seperti apa warna bola matamu..." ucap wanita itu. ketika ia mendapat kesempatan duduk di samping laki-laki yang dicintainya, dan memiliki kesempatan untuk didengar, ia menceritakan sedihnya kisah cintanya. seorang yang ia jatuh cintai hanya dapat ia lihat punggungnya, dari kejauhan. suatu saat ia mendapat kesempatan duduk di samping lelaki yang disukainya itu, dan ia dapat melihat matanya seperti apa. cokelat warnanya. dan ia merasa cukup dengan itu. tak lebih, tak memaksa untuk memiliki.

Minggu, 23 Maret 2014

Odong-odong

Hari ini(hari saya menulis ini), 22 Maret 2014 malam saya duduk di bangku taman. Di sela-sela penat selama satu minggu kuliah, bekerja dan beberapa hal yang membuat saya under-pressure minggu ini saya melihat-lihat pemandangan sekitar. Taman ini cukup ramai oleh pengunjung dan para penjual makanan dan mainan anak-anak. Anak-anak berlarian di tengah taman yang lapang dan memainkan mainan-mainan yang mereka punya. Keluarga-keluarga kecil memenuhi taman ini. Tiba-tiba saya tersadar akan sesuatu…sadar bahwa saya sejak tadi melamun dan tidak bisa tersenyum sama sekali.
Saya tetap tak melepaskan pandangan dari anak-anak yang bermain di tengah lapangan taman. Beberapa anak bermain pesawat-pesawatan dari gabus, ada yang bermain lontar karet, ada yang memegang bambu yang talinya menjuntai ke bawah mengikat seekor lele mainan. Lele dari gabus dan plastik itu dibawa berjalan-jalan. Setiap berjalan, lele mainan itu molor-memanjang. Mereka tertawa. 
Tiap pesawat yang diterbangkan anak-anak itu ke atas berputar lalu kembali ke arahnya,  mereka tertawa bahagia. Setiap baling yang dilontarkan ke atas oleh anak-anak itu mereka melihat kilauan-kilauan kertas pembungkusnya yang terpantul cahaya lampu taman, kemudian ketika perlahan baling-baling itu turun ke bawah, tangan mereka meraih-raih ke atas, berusaha menangkapnya. Beberapa anak berhasil menangkap baling-baling itu, kemudian tertawa bahagia sekali. Beberapa lainnya tidak bisa menangkap baling-baling yang berputar turun jatuh ke bawah itu, baling-baling itu meleset melewati tangan mereka kemudian jatuh di atas permukaan tanah, dan mereka tertawa, kemudian memungutnya, melontarkannya lagi ke atas dengan karet dan mencoba meraihnya lagi.
Anak-anak yang membawa lele  mainan berjalan kesana-kemari menuntun lele warna-warninya dengan memegang bambu di tangannya. Seperti menuntun seekor anjing. Mereka menuntun lele dari gabus dan plastik itu, sambil tertawa, melangkah dengan bahagia.
Sebagian kecil anak-anak asyik di mainan taman. Ada yang bermain jungkat-jungkit, kebetulan dekat sekali dengan tempat saya duduk. Seorang anak naik di sisi sebelah kanan dan satunya di sebalah kiri. Ayah dan ibunya ada di belakang mereka, menarik turun bergantian hingga jungkat-jungkit itu bisa naik-turun. Anak-anak itu berceloteh, tertawa riang.
Sejenak kemudian ibu saya bicara, “coba lihat itu…” sambil menunjuk ke arah tepi taman. mata saya terarah ke arah yang ditunjukkan ibu saya. Ada sebuah odong-odong yang penuh dengan anak kecil. Pengayuh odong-odong mengayuh dengan wajah tanpa ekspresi. Sesekali mengusap wajahnya dengan handuk kecil yang digantung di lehernya. “padahal odong-odong itu hanya bergerak ke depan ke belakang. Seperti itu saja anak-anak bisa tertawa riang sekali ya…” kata ibu saya.
Mendengar kata-kata ibu saya itu saya kemudian tersadar akan sesuatu yang membuat saya tidak bisa tersenyum.
Anak-anak…begitu mudahnya hal-hal kecil membuat mereka bahagia. Hanya dengan berlarian, memainkan mainan-mainan sederhana, menaiki mainan yang hanya bergerak ke atas-ke bawah, ke depan-ke belakang saja bisa membuat mereka tertawa lepas dan bahagia. Jika orang dewasa melakukan itu, mereka tidak akan tertawa seperti mereka. Begitu mudah dan sederhananya bagi anak-anak untuk menemukan kebahagiaan dan hal-hal yang membuat mereka tertawa. Sedangkan orang dewasa, mereka begitu mudah menemukan hal-hal yang membuat mereka stress, tetapi sulit sekali menemukan hal-hal yang mebuat mereka tertawa dan bahagia. Melihat anak-anak itu, saya tersadar pula, bahwa dulu saya juga seperti itu dan saya juga tertawa setiap hari, dengan hal-hal yang sederhana. Mengapa sekarang tidak?
Hari-hari yang Allah berikan kepada kita, bukankah sebenarnya itu Rizki besar yang harus kita manfaatkan sebaik-baiknya? Dan saya kemudian menyadari mengapa juga saya harus tenggelam dalam kesuntukan urusan sehari-hari, anggapan manusia-manusia sekitar dan pergesekan-pergesekan yang terjadi di lingkungan-lingkungan tempat kita menghabiskan waktu selama seminggu berutinitas ini? Hingga saya tidak bisa tersenyum lagi? Betapa besarnya efek obsesi saya sampai-sampai saya lupa bahwa saya juga perlu tertawa dan bahagia. Karena ambisi, saya lama-lama bisa lupa bahwa saya hidup! Hahaha…. Yaaahh, sekarang saya sadar kembali bahwa mimpi-mimpi saya, semua yang saya cita-citakan itu akan sangat berarti jika tercapai dengan kebahagiaan dan bukan menjadi pressure. Bukankah Anda semua pasti sering mendengar kata-kata tersebut, mungkin juga Anda bosan, tetapi terkadang, ternyata mendengar saja tak cukup, mengingat saja tak cukup, kita harus tahu, dan kita harus rasakan.
Minggu ini saya berhasil menjalani kehidupan di kampus, di tempat kerja dengan baik, tapi ternyata nilai kebaikannya kurang karena saya sadari, malam ini, ternyata saya menjalani minggu ini dan meninggalkan sesuatu yang paling penting dalam hidup, Bahagia. Tapi hari ini saya bahagia, melihat semua yang ada di depan mata saya. dengan bahagia, semua akan lebih ada artinya. jadi, bahagia itu yang seperti apa?? yang Dekat tentunya....






“ Create your own happiness, make yourself happy”
-Meta Gesti-