Rabu, 23 November 2016

My First Abroad #Part2 : Japan, I'm Coming!

Menyambung postingan saya sebelumnya tentang my first abroad yang ternyata bukanlah negara Jepang, melainkan Singapura!
untuk baca part 1 silahkan klik di sini

singkat cerita setelah 12 jam transit di singapura, pukul 00.30 waktu Singapura kami bertolak menuju Osaka. perjalanan selama 7 jam, artinya keesokan harinya baru pesawat mendarat. maskapai yang kami pakai untuk terbang ini adalah SQ. pramugari membagikan kami kertas yang harus diisi, berkaitan dengan izin mendarat nantinya. isi blanko tersebut seputar barang bawaan dan tentang data pribadi kita. bawa senjata nggak? bawa hewan nggak? bawa narkoba atau barang-barang yang dilarang nggak? pernah masuk penjara/dideportasi nggak? and so on...
karena penerbangan ini dilakukan malam hari, it means kita bakalan tidur di dalam pesawat. karena ini pertama kalinya saya naik pesawat (setelah yang dari Singapura tadi), jujur aja masih agak parno mikir macem-macem. 
lampu mulai dimatikan dan terlihat beberapa penumpang mulai tertidur lelap berbalutkan selimut. di tengah situasi hening, muncul suara dari pengeras...
pake bahasa Inggris, 
intinya dia ngasitau kalau nanti ketika sampai di atas udara Filipina, penumpang dilarang melepas sabuk pengaman dan meninggalkan kursi, karena ada gumpalan awan nimbus atau cumulonimbus (lupa) yang akan menimbulkan turbulensi yang cukup kuat. Omaigat...nambah deg degan dan mulai nggak bisa tidur nih....
AC di dalam pesawat juga mulai terasa dingin. meskipun saya sudah pakai kaos kaki dan mengelap tangan dengan handuk hangat yang dibagikan oleh pramugari serta memakai selimut tebal yang disediakan. aduh, ni dinginnya nggak umum. kalau cuman AC aja saya masih tahan, tapi kenapa ini dingin banget...
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
tiba-tiba saya siuman...
melihat ke jendela...semburat jingga menghiasi langit yang awannya menggulung bagaikan gelombang ombak di lautan. matahari terbit sumpah pemuda, karena hari itu tepat 28 Oktober.
apa? dimana kita?
setelah mengecek layar di depan kursi, saya sadar ternyata sampai di atas laut Cina selatan, sebentar lagi kita sampai. agak terbengong juga, sepertinya tadi malam saya baru aja parno dan susah tidur karena memikirkan si awan tebal. mungkin ada seseorang yang menghipnotis saya sampai saya lelap tidur begini. *padahal emang tidur sendiri
setelah sarapan pagi dengan Washoku alias makanan Jepang, kami pun siap-siap untuk mendarat. Kansai International Airport...i'm coming.
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
dari atas udara, mulai terlihat daratan Jepang dengan gedung-gedungnya. mimpi kali ye? setengah tak percaya saya mengamati pemandangan itu, Allah benar-benar memberikan rizki nya kepada saya untuk datang ke tempat yang saya impikan selalu ini? tak terasa air mata menetes di pipi saya.
kami mendarat dan sejenak kemudian kami berjalan menuju imirasi dan mengambil koper. 



kami berkumpul dengan semua anggota lain yang naik pesawat yang berbeda. oh iya, program apa sih yang saya ikutin di Jepang ini? Namanya 平成26年日本語キャパシティ―ビルディング度東南アジア日本語教員養成大学移動講座 atau Japanese Language Capacity Building Southeast Asia Japanese Language Teacher College Course in Japan 2014 yang diselenggarakan oleh The Japan Foundation. Karena judulnya panjang dan khawatir kalau nyebutnnya kelamaan apalagi kalau harus inget-inget karena ada yang kelupaan kata-katanya, akhirnya disingkatlah nama program ini jadi CI (ieu teh dibaca si ai bukan ce i wkwk). Pesertanya adalah perwakilan jurusan bahasa Jepang baik pendidikan maupun sastra yang beranggotakan dosen dan mahasiswa. tujuan program ini sih banyak, tapi dititikberatkan untuk memberikan pelatihan bagi pengajar dan calon pengajar bahasa Jepang serta meningkatkan kemampuan dan percaya diri pembelajar bahasa Jepang untuk berbicara menggunakan bahasa Jepang.
ketika kami datang, disana sedang musim gugur. suhunya waktu itu sekitar 14 derajat celcius, belum dingin lah ya...masih taraf sejuk lah ya...
tapi sayangnya saya semaleman tadi habis kedinginan setengah hidup (serius, sampai saya kirain hipothermia), jadi waktu sampai di daratan saya ngerasa itu dingin banget.
kami menuju ke stasiun Kansai Airport untuk naik kereta ke Rinkuu town. cuman naik satu kali dan jaraknya cuman satu stasiun aja. karena bandara ini adalah hasil dari reklamasi menjadi sebentuk pulau baru, kereta pun melewati jembatan di atas laut untuk menuju daratan osaka yang beerarti kalau dilihat di peta ada di pulau Honshu. sekitar 10 menitan, kami turun di stasiun Rinkuu Town.
 harga tiket kereta listrik dari stasiun Kansai Airport sampai Rinkuu Town adalah 370 yen

geret koper sama gendong ransel lagi menuju ke halte bus untuk naik bis jemputan kami dari Kansai Center. Disuguhi pemandangan Jepang yang baru saja saya temui ini, ada beberapa hal yang membuat saya terpikat. salah satunya...
Kanransha alias bianglala besar yang ada di dekat pusat perbelanjaan bernama Seacle di dekat stasiun Rinkuu Town dan halte bis. 

bisa dinaikin nggak ya? kalau iya bisa, sekali aja aku pengen banget naik itu!
ok, we have 6 weeks. pertama-tama kita ke tempat tinggal kita dulu, Kansai Center.
sampai sana, yang biasa kami sebut nantinya dengan "Senta".

turun dari bis kami langsung diberi pengarahan sejenak lalu dibagikan kartu yang ternyata adalah kunci kamar masing-masing. 1408 nomor kamar saya. 6 minggu bakalan tinggal disini. betah nggak ya?
tapi hari pertama saya ada di sana, saya menangis semalaman. ups. karena apa? homesick? atau kelaperan? wkwkwk
tunggu postingan berikutnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar